Sejarah Kepramukaan di PP Al Islam Joresan
Mula Pertamanya Gerakan Pramuka Di Pondok Pesantren “Al-Islam”
Pondok Pesantren “Al-Islam” mlarak ponorogo di joresan ( + 12 km ke selatan dari kota ponorogo) adalah suatu lembaga pendidikan islam yang didirikan oleh majelis wakil cabang Nahdlatul ulama’ mlarak pada tanggal 12 Muharram 1386 H / 02 Mei 1966.Pada awal mulanya madrasah ini belum ada pendidikan kepramukaan, meskipun pendirinya banyak yang berpengalaman dalam kepanduan dan menganggap perlu adanya Gerakan Pramuka di pondok ini.
Maka barulah ide Gerakan Pramuka ini bernama “Madrasah Tsanawiyah Islamiyah” karena memangmasih berusia 3(tiga) tahun (tingkat Tsanawaiyah). Pada tahun 1969 baru di tambah dengan Aliyah, menjadi Madrasah Tsanawiyah Aliyah “Al-Islam”. Gerakan Pramuka di Pondok ini berdirinya dipelopori oleh : Bpk. Zainal Arifin (gandu), Bpk Amal Sa’dani (serangan) dan Bpk. Slamet Zuhdi (gandu) setelah mereka mengikuti penaka tahun 1968, dengan latihan-latihan temporer dan belum intensif.Setahap demi setahap pendidikan non formal ini berjalan terus di pondok “Al-Islam” sejalan dengan lajunya perkembangan pendidikan dan pengajaran, semula tenaga pramuka di ambil dari santri kelas V (lima) dan VI (enam) yang belum berijazah pembina, namun mereka sudah banyak pengalaman dalam kepramukaan, karena sudah mengikuti latihan-latihan perkemahan-perkemahan beberapa tahun. Hal itu dapat terjadi sebab sejak tahun 1968 ini segenap santri diharuskan oleh pondok untuk menjadi pramuka dan aktif mengikuti kegiatan-kegiatan dan latihan-latihan secara rutin, keharusan menjadi andika dan berlatih serta mengikuti segala kegiatan “sunah Madrasah” yang selalu di jelaskan dalam pekan perkenalan pada awal tahun ajaran (kepada segenap santri) dan dalam pertemuan-pertemuan wali murid (kepada wali murid) oleh pimpinan pondok.
Diresmikanya Gerakan Pramuka Gugusdepan 651 dan Gugus 652
Sebelum Gugusdepan-gugusdepan di pondok ini diresmikan oleh Kwarcab Gerakan Pramuka Ponorogo, Kepramukaan di pondok “Al-Islam” sudah berjalan. Dan Pondok selalu berusaha meningkatkan kepramukaan melalui proses konsolidasi sebagai berikut :1. Usaha Mengikut sertakan para pendidik dalam kursus pembina dan kursus-kursus pelatih,2. Pembinaan organisasi dan administrasi dan usaha di sahkannya Gugusdepan oleh Kwarcab Gerakan Pramuka Ponorogo3. Menambah luasnya / banyaknya waktu latihan-latihan, kegiatan-kegiatan yang menarik yang mengandung pendidikan secara teoritis ataupun praktis dengan metode yang dapat digunakan dan menarik peserta didik.Akhirnya setelah usaha-usaha melalui konsolidasi ini berhasil mampu untuk persyaratan untuk memacu kemajuan Gerakan Pramuka di Pondok ini sedikit demi sedikit, dan persyaratan untuk di sahkannya Gugusdepan oleh yang berwenang yakni Kwarcab Ponorogo telah dipenuhi oleh Gugusdepan yang ada di Pondok “Al-Islam” maka diresmikannyalah Gugusdepan ini dengan nomor Gugusdepan 651 dan Gugusdepan 652 tahun 1971, kemudian beberapa tahun berikutnya berganti menjadi Gugusdepan 13 dan 14 dan berganti lagi menjadi Gugusdepan M / 65 dan M / 66 untuk tingkat Tsanawiyah dan Gugusdepan M / 67 dan M / 68 untuk tingkat Aliyah
Latar belakang berdirinya Gugusdepan di Pondok “Al-Islam” Mlarak Ponorogo di Joresan
Seiring dengan bertambahnya jumlah santri yang masuk belajar di pondok ini, bertambah pulalah hajat pembina Pramuka Pramuka kepada Organisasi yang lengkap dan memenuhi syarat untuk berkembang, memenuhi syarat pencapaian kwalitas seluruh andika, untuk itu Pondok “Al-Islam” sangat membutuhkan berdirinya Gugusdepan untuk kepentingan mengorganisasi.Apakah sebenarnya yang menarik para pendiri Pondok ini kepada adanya pendidikan Kepramukaan ?, dan apa pula yang mendorong untuk selalu berusaha berjalannya pendidikan kepramukaan yang berkwalitas untuk pondok yang relatif muda usianya pada waktu usaha mendirikan Gugusdepan yaitu 5 (lima) tahun ?.Kurang lengkaplah kiranya bila pendorong atau latar belakang adanya suatu yang penting itu tidak diketahui oleh pengelola, para pembina, para wali murid, masyarakat yang ingin mengerti, bahkan oleh para pramuka sendiri yang disiapkan sebagai bibit unggul untuk dijadikan pramuka-pramuka yang tangguh, baik, kwantitatif dan kwatitatif maka inilah beberapa hal yang pokok dari latar belakan berdirinya si pondok “Al-Islam” :Semakin membengkaknya jumlah santri di pondok ini tahun ajaran demi tahun ajaran (tahun 1971 jmlah santri = 316 santri, tahun 1988 = 1364 santri)Banyaknya permintaan dari para pendidik, para pembinadan dorongan fisitif dari pimpinan Pondok.Di hajatkanya intensifikasi fungsi pembina Pramuka dan anak didik Pramuka sehingga di harapkan lancar dan setabillah pendidikan kepramukaan di Pondok “Al-Islam”.Kemanfaatan pendidikan Kepramukaan yang berjalan dan mendorong adanya Panca Jiwa Madrasah yaitu :KeikhlasanKesederhanaanMenolong diri sendiriUkuah islamiyahBebasAdanya kemauan yang tinggi dari fihak pendiri Pondok, pendidik dan Pembina untuk memanfaatkan ilmu, pengalaman dan ketrampilan di bidang kepramukaan agar tercapai daya guna dan tepat guna dari para pembina pelatih dan anak didik Pramuka. Karena “Sebaik-baik Orang Adalah Yang Paling Berguna Bagi Orang Banyak” (hikmah).
Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar
Dalam rangka inovasi Gerakan Pramuka di “Al-Islam” maka Madrasah mensertakan para pengasuh dan santri kelas V (lima) tiap tahun di Pondok Modern Gontor sejak tahun 1973 sampai dengan tahun 1984 Alhamdullilah hasilnya selalu baik. Mereka lulus berijazah dan sekaligus berhak untuk menjadi pembina pramuka.Mulai tahun 1973 itulah gerakan pramuka di pondok Al-Islam meningkat lebih pesat dari sebelumnya, karena operasinya semakin luas dan isinyapun semakin berbobot, dimana ada kesempatan untuk menambah pengalaman para pembina pramuka, pondok yang saat itu berusia 7 (tujuh) tahun selalu mengikuti perkembangan pendidikan kepramukaan di luar pondok, baik di kwarcab Ponorogo, kwarda jatim dan mendatangi undangan perkemahan, undangan muker jamnas, upacara hari jadi pramuka dan lain-lain.Setelah pondok Al-Islam merasa mampu untuk melengkapi persyaratan-persyaratan mengadakan kursus Cadika (kursus pembina pramuka mahirtingkat dasar) maka mengajukan permohonan dan proposal agar kwarcab ponorogo bersedia untuk mengadakn kursus cadika di pondok Al-Islam, dan Al-Islam sebagai panitia pelaksana, mak permohonan di kabulkan dan pada tanggal 22 – 29 Juli 1985 terlaksana kursus cadika tersebut. Kemudian dari pada itu berturut-turut tiap tahun diadakan kursus cadika (kursus pembina pramuka mahir tingkat dasar) di pondok Al-Islam sendiri.
Gerakan Pramuka Koordinator Gugusdepan Khusus Islam Di Promosikan
Setelah pondok Al-Islam tiap tahun di izankan oleh kwarcab gerakan pramuka Ponorogo untuk menyelenggarakan kursus cadika sendiri, sejak tahun 1985 maka banyaklah tenaga pembina pramuka yang melaksanakan tugas membina andika secara resmi. Maka berijazah M III, M I (medel lama), KMD dan KML mereka menjadi rujukan dalam urusan kursus, latihan, penyelenggaraan perkemahan tiap tahun dan menjelang hari jadi pramuka dan HUT kemerdekaan dan lain-lain. Mereka tulang punggung gerakan pramuka di Al-Islam dan ikut men-sukseskan kepramukaan dsalam usaha membentuk manusia indonesia yang bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa, berkepribadian dan berwatak luhur, kuat dan sehat jasmani dan rohani sehingga menjadi warga negara yang berjiwa pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat bangsa dan negara.Kemajuan yang setapak demi setapak dicapai oleh gerakan pramuka Gugusdepan M / 65 dan M / 66, M / 67 dan M / 68 pondok Al-Islam yang di tinjau oleh pembenahan di bidang organisasi / administrasi dan persyaratan-persyaratan untuk didirikan Koordinator Gugusdepan Islam itu, nampaknya jadi bukti untuk di terimanya permohonan menjadi Koordinator Gugusdepan Kusus Islam oleh kwartir cabang Ponorogo. Dan tepatnya pada hari senin, 22 Muharram 1406 Hijriyah / 07 Oktober 1985 di resmikan oleh kwarcab Ponorogo (dalam hal ini berkenen meresmikan : Ka’ Drs. H. Khalil Imam Nawawi) dengan nama : PO V / 1, PO V / 3, PO V / 5, PO V / 7, PO V / 9, PO V / 2, PO V / 4, PO V / 6 (PO V / 1 S / D PO V / 9 PA dan PO V / 2 S / D PO V / 6, PI)
Perkembangan Kepramukaan Selanjutnya
Alhamdullilah berkat usaha bersama antara pengurus majelis pembimbing Koordinator, pengurus Andalan Koordinartor, Dewan Kerja T / D. majelis pembimbing Gugusdepan dan pengurus Gugusdepan dan para pembina dan dengan konsultasi dengan kwarran Mlarak, maka terus lajulah pendidikan kepramukaan di pondok Al-IslamHal-hal dibawah ini sedikit banyaknya dapat mencerminkan betapa gerakan pramuka di pondok Al-Islam dapat menggapai perkembangaannyaSetelah diresmikannya Koordinator Gugusdepan Kusus Islam, maka latihan kepramukaan (rutin tiap Minggu) diadakan hari kamis sore (jam 14.30 – 16.30 WIB) + 1 tahun kemudian diubah menjadi Ahad sore jam 14.30 – 16.30. sebelum itu latihan yang harus diikuti oleh semua santri dilaksanakan siang (jam 13.00 – 14.00)taip hari senin.Pada tanggal 21 – 28 Juni 1986 Koordinator di pondok Al-Islam mengirim 1 (satu) mengikuti Jamnas di CibuburPada tanggal 17 – 21 Desember 1986 mengirim lagi 2 (dua) regu Pa dan PI. Penggalang putri ke kodya Mojokerto dalam acara PERGAMA II LP Ma’arif di JatimPenyelenggaraan kursus pembina pramuka mahir tingkat dasar (cadika) di pondok Al-Islam.Empat kali kursus cadika :Kursus cadika 1 pada tanggal 22 – 29 Juli 1985Kursus cadika 2 pada tanggal 22 – 30 Juli 1986Kursus cadika 3 pada tanggal 08 – 16 Juni 1987Kursus cadika 4 pada tanggal 31 Agustus – 08 September 1988Pada tanggal 01 September 1987 Gugusdepan PO V / 2 PI mendapat predikat Gugusdepan tergiat se-kabupaten PonorogoPada tanggal 18 September 1988 di tetapkan mengirim pembina pramuka untuk melatih SD sekecamatan Mlarak yang di izinkan oleh kwaran dan Ka. Kantor Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan kecamatan Mlarak dengan membuat persiapan tertulis guna membina / latihan tersebut pada hari Jum’at sore.Pada tanggal 24 – 31 Desember 1988 pondok Al-Islam Mengikut sertakan 5 (lima) orang yang berhak mengikuti kursus pelatihan dasar (KPD). Untuk mengikuti KPD yang di selenggarakan oleh Korwil Madiun di Ponorogo (ngebel) mereka adalah : Ka’ Amal Sa’dani, Ka Abdul Rozik, Ka’ Marjito, Ka’ Samuri, Ka’ M. Tono.Pada tanggal 26 – 30 Desember 1988 sekitar jam 09.00 – 10.00 Koordinator Al-Islam menerima kehormatan yaitu menerima Widya Wisata KPD se-Korwil Madiun.Jumlah pembina tahun 1988 adalah 28 orang dan jumlah anggota pramuka 1363 orang. Dan masih banyak pengalaman yang tidak di tulis disini yang di kategorikan perkembangan kepramukaan di pondok Al-Islam Joresan ini.
Selasa, 24 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar